Pages

Senin, 18 November 2013

Kesehatan

Dr. Prashanthan Sanders dari Universitas Adelaide di Australia mengatakan “Kelebihan berat badan memiliki dampak yang signifikan terhadap atrium. Sebagai contoh, obesitas dapat meningkatkan peradangan dan memperbesar penebalan dinding jantung,” tambah Sanders.
Penelitian yang dilakukan selama 19 bulan ini melibatkan 150 orang dengan indeks massa tubuh ( BMI ) lebih besar dari 27 . Secara umum, orang dengan BMI (rasio berat terhadap tinggi) lebih dari 25 dianggap sudah kelebihan berat badan . Sedangkan seseorang dengan BMI lebih besar dari 30 akan dianggap obesitas. Berdasarkan informasi dari penelitian tersebut, seseorang akan mengalami kenaikan risiko fibrilasi atrial 4 hingga 5 persen setiap kali BMI mereka naik sebesar 1 angka.
“Obesitas telah dianggap menjadi kontributor utama dari fibrilasi atrial,” kata Sanders .
Dalam studi ini, para partisipan dibagi menjadi dua kelompok, yakni kelompok manajemen berat badan dan kelompok saran. Kelompok manajemen berat badan pada 8 minggu pertamanya diharuskan mengonsumsi makanan yang sangat rendah kalori (800 – 1200 kalori perhari). Mereka juga harus mengikuti rencana latihan tertulis dengan intensitas ringan seperti jalan kaki atau bersepeda 3 kali dalam seminggu, 20 menit per sesi, dan secara bertahap meningkat menjadi 45 menit. Sedangkan untuk para partisipan lainnya (kelompok saran), hanya diberikan saran mengenai nutrisi dan olahraga.
Partisipan yang tergabung dalam kelompok manajemen berat badan, rata-rata mengalami penurunan berat badan hingga 14 kg, sedangkan pada kelompok saran mengalami penurunan berat badan rata-rata sebesar 6 kg. Kedua kelompok sama-sama mengalami penurunan gejala-gejala dari fibrilasi atrial, namun kelompok manajemen berat badan lebih signifikan.

0 komentar:

Posting Komentar